File .htaccess adalah merupakan file tersembunyi yang digunakan untuk konfigurasi yang berisi arahan yang harus dilakukan oleh server, dan hanya tersedia untuk web server Apache, sedangkan web server Nginx belum mendukung .htaccess, dan untuk web server litespeed bisa menggunakan sintax htaccess namun sedikit berbeda dalam penggunaannya.
Beberapa fungsi dari file htaccess adalah untuk proteksi direktori menggunakan password, hotlink, bisa mengatur ulang URL atau permalink, blokir IP tertentu, ganti zona waktu atau file index, dan lain – lain
Apakah file .htaccess ini penting? Ya sangat penting dikarena jika sebuah situs WordPress tidak memiliki file tersebut, maka akan terjadi error, biasanya yang sering muncul adalah500 Internal Server Error dan 403 Forbidden.
Baca juga: Cara Share Artikel Otomatis ke FB dan Medsos Lain Tanpa Plugin
Oleh karena itu, pada artikel ini cak gopal akan membahas mengenai file .htaccess khususnya file .htacces default WordPress. Agar tidak berlama – lama langsung saja ikuti langkah ini:
Langkah 1: Login cPanel
Login ke cPanel kamu >> file manager >> masuk ke directory situs WordPress kamu >> klik setting pojok kanan atas >> show hidden files >> save, lebih jelas cek gambar dibawah
Langkah 2: Edit atau Membuat File .htacces
Jika didalam directory situs kamu sudah ada file .htaccessnya, maka kamu bisa klik kanan kemudian edit, namun jika file belum ada, klik menu +File kemudian kasih nama .htaccess >> Create New File seperti contoh dibawah
Lalu masukkan script .htaccess default WordPress yang ada dibawah >> Save Changes
# BEGIN WordPress RewriteEngine On RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule . /index.php [L] # END WordPress